Yang Ku Rasa || Puisi

kau tak tau apa yang terjadi di masa lalu ..
itu terlalu semu !
semua khayalku tak nampak setuju ..
apalgi dengan hal itu ..

kau tak tau apapun yang kau kira baik untukmu ..
begitu pula aku !
aku yang terlena oleh semua dimensi fana ..
dunia yang kita buat sementara ..

aku terlalu lelah oleh semua kerisauan yang menjemputku ..
kau tak faham !
semua hanya sekejap kita rasa ..
dan tak akan lama semua 'kan sirna ..

kau tak tau apa yang ku rasa ..


|> Fajar Ryandoko, 27 Desember 2012 pukul 20.56 WIB

Disaat Rinduku Sirna || Puisi

Ketika kau lihat sang Hujan
kaulah Ratunya
Ketika ku lihat sang Langit
Akulah Rajanya

Ketika ku harus sadari
Terlalu banyak waktu tersisa
Bukan tentang dirimu
Ini hanyalah khayal untukku

Terlalu
Letih akan masa yang berlalu begitu cepat

Terasa
Risih akan keadaan yang tetap sama

Hei Bulan, Hei Bintang
Khayalku terlalu jauh berselimut debu
Hei Langit, Hei Awan
Rasaku terlalu jauh rinduku terlalu riuh


|> Fajar Ryandoko, 20 Desember 2012 pukul 16.32 WIB

Tak Berbeda Denganku || Puisi

Burungpun tak pernah menghitung,
berapa banyak awan yang berarak di atasnya ..
Begitu juga belalang,
tek terhitung berapa rumput yang telah ia singgahi ..

Tak berbeda denganku,
beberapa hati melewatiku ..
Hanya saja,
Belum kutemukan yang sejati ..

*Dengan sedikit perubahan*


|> Fajar Ryandoko, 7 Desember 2012 pukul 10.13


#ASLI

Burungpun tak pernah menghitung,
berapa banyak awan yang berarak di atasnya ..
Begitu juga belalang,
tek terhitung berapa rumput yang telah ia singgahi ..

Tak berbeda denganku,
beberapa hati melewatiku ..
Hanya saja,
Belum menemukan yang sejati ..


|> Fajar Ryandoko, 7 Desember 2012 pukul 10.13

Aku Mengira || Puisi

aku mengira,
Tanah tak pernah menghitung tetes hujan yg tlah turun ke bumi ..
Bgitu pula angin,
Tak terhitung pula berapa helai daun yg tlah ia gugurkan ..
Mereka yang terjatuh, tak pernah saling menyalahkn ..
Inilah siklus,
Yang slalu terjalani seiring berjalannya waktu..
Bgitu pula,
antara kau dan aku..


|> Fajar Ryandoko, 6 Desember 2012 pukul 16.56, diantara hujan yang terdengar merdu .

Kau || Puisi

kau tau ..
arti jatuhnya setes embun ..
tenang dan lembut ..
mengikuti takdirnya ..

kau sadar ..
nikmatnya matahari menjelang senja ..
begitu sunyi ..
syahdu penuh makna ..

kau paham ..
ketika ego berkata ..
kau terlalu jatuh dan tak pantas untuk bangkit ..
tapi hati tersenyum,
kau akan indah pada waktunya :)


|> Fajar Ryandoko, 1 Desember 2012 pukul 21:33 ·